Simulasi
ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan denganmenggunakan model
dari satu sistem nyata. Simulasi merupakan suatu model pengambilan keputusan
dengan mencontoh atau mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu sistem
kehidupan dunia nyata tanpa harus mengalaminya pada keadaan yang sesungguhnya.
Simulasi digunakan pada antrian tersebut untuk menganalisis server optimum yang akan digunakan pada
antrian yang diteliti apakah dengan adanya penambahan atau pengurangan server suatu sistem akan semakin baik
atau buruk.
Meskipun
model analitik sangat berguna dan sering digunakan, namun masih terdapat
beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Model analitik tidak mampu
menelusuri perangai suatu sistem pada masa lalu dan masa mendatang melalui
pembagian waktu. Model analitik hanya memberikan penyelesaian secara
menyeluruh, suatu jawab yang mungkin tunggal dan optimal tetapi tidak
menggambarkan suatu prosedur operasional untuk masa lebih singkat dari masa
perencanaan. Misalnya, penyelesaian persoalan program linier dengan masa
perencanaan satu tahun, tidak menggambarkan prosedur operasional untuk masa bulan
demi bulan, minggu demi minggu, atau hari demi hari.
2. Model matematika yang
konvensional sering tidak mampu menyajikan sistem nyata yang lebih besar dan
rumit (kompleks). Sehingga sukar untuk membangun model analitik untuk sistem
nyata yang demikian. Kalaupun model matematika mampu menyajikan sistem nyata
yang kompleks demikian, tetapi bisa jadi tidak mungkin diselesaikan dengan
hanya menggunakan teknik analitis yang sudah ada. Seperti sistem pedesaan yang
dikaitkan dengan faktor ekonomi, sosial, politik, dan lain – lain.
3. Model analitik terbatas pemakaiannya dalam hal – hal yang tidak
pasti dan aspek dinamis (faktor waktu) dari persoalan manajemen. Berdasarkan
hal di atas, maka konsep simulasi dan penggunaan model simulasi merupakan
solusi terhadap ketidakmampuan dari model analitik.
Beberapa
alasan yang dapat menunjang kesimpulan di atas adalah sebagai berikut:
1. Simulasi dapat memberi
solusi kalau model analitik gagal melakukannya.
2. Model simulasi lebih realistis terhadap sistem nyata karena
memerlukan asumsi yang lebih sedikit. Misalnya, tenggang waktu dalam model
persediaan tidak perlu harus deterministik.
3. Perubahan konfigurasi dan
struktur dapat dilaksanakan lebih mudah untuk menjawab pertanyaan: what
happen if… Misalnya, banyak aturan dapat dicoba untuk mengubah jumlah
langganan dalam sistem antrian.
4. Dalam banyak hal, simulasi
lebih murah dari percobaannya sendiri.
5. Simulasi dapat digunakan
untuk maksud pendidikan.
6. Untuk sejumlah proses
dimensi, simulasi memberikan penyelidikan yang langsung dan terperinci dalam
periode waktu khusus.
Namun
model simulasi juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1. Simulasi bukanlah presisi
dan juga bukan suatu proses optimisasi. Simulasi tidak menghasilkan solusi,
tetapi ia menghasilkan cara untuk menilai solusi termasuk solusi optimal.
2. Model simulasi yang baik
dan efektif sangat mahal dan membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan
model analitik.
3. Tidak semua situasi dapat
dinilai melalui simulasi kecuali situasi yang memuat ketidakpastian (Siagian,
1987).
Langkah-Langkah Simulasi Sistem Antrian
dengan Server Optimum
Adapun langkah-langkah simulasi sistem antrian adalah
sebagai berikut ini.
1.
Dilakukan
perhitungan peluang kumulatif data frekuensi kedatangan.
2.
Dibangkitkan bilangan random.
3.
Disusun bilangan random dalam simulasi.
4.
Ditentukan batasan peluang poisson.
5.
Disusun
nilai batasan peluang poisson dalam simulasi.
6.
Dibangkitkan bilangan random terhadap data waktu antar kedatangan.
7.
Dibangkitkan bilangan random terhadap data waktu tingkat pelayanan.
8.
Diperoleh hasil simulasi sistem
antrian.
9.
Ditulis hasil simulasi sistem
antrian pada checkseet.
10.
Dilakukan analisis dengan hasil
simulasi sistem antrian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar