Berdasarkan
hubungan antar variabel yang satu dengan variabel lainnya dinyatakan dengan
koefisien korelasi yang disimbolkan dengan “r” dimana besarnya koefisien korelasi
berkisar antara -1 ≤ r ≤ +1.
Untuk mencari korelasi antara
variabel Y terhadap Xi atau ry.1,2,…,k
dapat dicari dengan rumus:
Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah
hubungan dua variabel acak. Jika koefisien korelasi positif, maka kedua
variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka
nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif,
maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X
tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk
memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua
variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono:2006):
1. 0 : tidak
ada korelasi antara dua variavel
2. > 0,00 – 0,25 : korelasi
sangat lemah
3. > 0,25 – 0,50 : korelasi
cukup
4. > 0,50 – 0,75 : korelasi
kuat
5. > 0,75 – 0,99 : korelasi
sangat kuat
6. 1 : korelasi sempurna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar