Uji normalitas
dilakukan terhadap data miskonsepsi yang diberikan modelpembelajaran
konstruktivis baik secara keseluruhan maupun berdasarkan penalaran siswa. Uji
normalitas data tersebut menggunakan uji Lilliefors terhadap enam kelompok
data. Kelompok
pertama adalah data miskonsepsi siswa dengan yang mengikuti model
konstruktivis. Kelompok kedua, data miskonsepsi yang memiliki penalaran formal
tinggi yang mengikuti model konstruktivis. Kelompok ketiga, data miskonsepsi
yang memiliki penalaran formal rendah yang mengikuti model konstruktivis.
Kelompok keempat, data miskonsepsi yang mengikuti model konvensional.
Kelompok kelima, data miskonsepsi yang memiliki penalaran formal tinggi yang
mengikuti model konvensional. Kelompok keenam, data miskonsepsi yang
memiliki penalaran formal rendah yang mengikuti model konvensional. Harga L
hitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga L tabel dengan mengambil;
taraf signifikansi 5 %. Jika harga L hitung yang diperoleh lebih kecil dari harga L
tabel maka sebaran frekuensi skor variabel tersebut adalah normal
Uji
Kenormalan Parametrik Data dengan Anderson-Darling
Test
Statistik ini dikembangkan oleh Anderson dan Darling tahun 1954.
Statistik Anderson-Darling berdasarkan pada fungsi distribusi empirik.
Statistik ujinya dinamakan statistik yang merupakan kuadrat dari selisih antara
luas histogram dengan luas daerah di bawah kurva normal. Bila nilai P-value ≥ α, maka data berdistribusi
normal. Biasanya digunakan untuk data berukuran besar. Uji kenormalan data yang diperoleh dilakukan
dengan menggunakan menggunakan Anderson
Darling Test. Uji ini digunakan untuk mengetahui distribusi dari data
sampel. Uji ini menggunakan p-value untuk
mengukur apakah sebaran tertentu tersebut menyebar normal atau tidak. Adapun tahapan pengujian kenormalan data menggunakan Anderson Darling
Test adalah sebagai berikut:
1. Data pengamatan diurutkan mulai dari
pengamatan dengan nilai terkecil sampai nilai terbesar.
2. Dihitung nilai Z dengan menggunakan rumus
berikut ini:
5. Hitung
nilai dari p-value
a.
jika AD*
=> 0,6 maka p = exp(1,2937 – 5,709(AD*)+0,0186(AD*)2
b.
jika 0,34
< AD* < 0,6 maka p = exp(0,9177 – 4,279(AD*) – 1,38(AD*)2
c.
jika 0,2
< AD* < 0,34 maka p = 1 – exp(-8,318 + 42,796(AD*) – 59,938(AD*)
d.
jika AD*
<= 0,2 maka p = 1 – exp(-13,436 + 101,14(AD*) – 223,73(AD*)2)
6.
Kriteria
pengambilan keputusannya adalah:
Ho : Data tidak berdistribusi Normal
H1 : Data berdistribusi
Normal
Jika p-value > α, maka Ho ditolak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar