Rabu, 28 November 2018

Prinsip Dasar Eksperimen


Desain suatu eksperimen bertujuan untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penyelidikan persoalan yang akan dibahas. Meskipun demikian, dalam rangka usaha mendapatkan semua informasi yang berguna itu, hendaknya desain dibuat sesederhana mungkin.Penyelidikan juga hendaknya dilakukan seefisien mungkin mengingat waktu, biaya, tenaga dan bahan yang harus digunakan. Hal ini juga penting mengingat pada kenyataan bahwa desain yang sederhana akan mudah dilaksanakan, dan data yang diperoleh berdasarkan desain demikian akan dapat cepat dianalisis, disamping juga akan bersifat ekonomis. Jadi jelas hendaknya, bahwa desain eksperimen berusaha untuk memperoleh informasi yang maksimum dengan menggunakan biaya minimum.

Prinsip Dasar Eksperimen

Untuk memahami desain eksperimen yang akan diuraikan selanjutnya, maka perlu dimengerti prinsip-prinsip dasar yang lazim digunakan dan dikenal. Prinsip-prinsip tersebut ialah yang biasa dinamakan replikasi, rendemisasi atau pengacakan dan kontrol lokal.

Sebelum memberikan penjelasan ketiga prinsip dasar diatas, terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian tentang perlakuan, kekeliruan eksperimen dan unit eksperimen.
1.      Perlakuan
Perlakuan diartikan sebagai sekumpulan dari pada kondisi-kondisi eksperimen yang akan digunakan terhadap unit eksperimen dalam ruang lingkup desain yang dipilih. Perlakuan ini bisa berbentuk tunggal atau terjadi dalam bentuk . Misalnya, jenis kelamin sapi dalam percobaan menyelidiki efek makanan terhadap sapi.
2.      Unit eksperimen
Unit eksperimen dimaksudkan sebagai unit terhadap mana perlakuan tunggal  (yang mungkin merupakan gabungan beberapa faktor) dikenakan dalam sebuah replikasi eksperimen dasar. Dalam contoh misalnya, seekor sapi merupakan unit eksperimen dalam percobaan menyelidiki efek makanan terhadap sapi.
3.      Kekeliruan eksperimen
      Kekeliruan eksperimen menyatakan kegagalan dari pada dua unit eksperimen identik yang dikenai perlakuan untuk memberikan hasil yang sama ini dapat terjadi. Misalnya kekeliruan waktu menjalankan eksperimen, kekeliruan pengamatan, variasi dari bahan eksperimen, variasi antara unit eksperimen dan pengaruh gabungan dari semua faktor tambahan yang mempengaruhi karakteristik yang sedang dipelajari. Dalam contoh misalnya: adanya kekeliruan pengamatan  dalam penyelidikan efek makanan terhadap sapi.

Jasa Studi Kelayakan
Konsultan Studi Kelayakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jasa Pengolahan DMAIC dengan Six Sigma

DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) adalah salah satu metodologi utama dalam Six Sigma, yang merupakan kerangka kerja yang di...