Desain
suatu eksperimen bertujuan untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penyelidikan
persoalan yang akan dibahas. Meskipun demikian, dalam rangka usaha mendapatkan
semua informasi yang berguna itu, hendaknya desain dibuat sesederhana
mungkin.Penyelidikan juga hendaknya dilakukan seefisien mungkin mengingat
waktu, biaya, tenaga dan bahan yang harus digunakan. Hal ini juga penting
mengingat pada kenyataan bahwa desain yang sederhana akan mudah dilaksanakan,
dan data yang diperoleh berdasarkan desain demikian akan dapat cepat dianalisis,
disamping juga akan bersifat ekonomis. Jadi jelas hendaknya, bahwa desain
eksperimen berusaha untuk memperoleh informasi yang maksimum dengan menggunakan
biaya minimum.
Prinsip Dasar Eksperimen
Untuk memahami desain eksperimen yang akan diuraikan selanjutnya,
maka perlu dimengerti prinsip-prinsip dasar yang lazim digunakan dan dikenal.
Prinsip-prinsip tersebut ialah yang biasa dinamakan replikasi, rendemisasi atau
pengacakan dan kontrol lokal.
Sebelum
memberikan penjelasan ketiga prinsip dasar diatas, terlebih dahulu akan
dijelaskan pengertian tentang perlakuan, kekeliruan eksperimen dan unit
eksperimen.
1.
Perlakuan
Perlakuan diartikan sebagai sekumpulan dari pada kondisi-kondisi
eksperimen yang akan digunakan terhadap unit eksperimen dalam ruang lingkup
desain yang dipilih. Perlakuan ini bisa berbentuk tunggal atau terjadi dalam bentuk . Misalnya, jenis kelamin sapi dalam percobaan
menyelidiki efek makanan terhadap sapi.
2.
Unit eksperimen
Unit eksperimen dimaksudkan sebagai unit terhadap mana perlakuan
tunggal (yang mungkin merupakan gabungan
beberapa faktor) dikenakan dalam sebuah replikasi eksperimen dasar. Dalam
contoh misalnya, seekor sapi merupakan unit eksperimen dalam percobaan
menyelidiki efek makanan terhadap sapi.
3.
Kekeliruan eksperimen
Kekeliruan eksperimen
menyatakan kegagalan dari pada dua unit eksperimen identik yang dikenai
perlakuan untuk memberikan hasil yang sama ini dapat terjadi. Misalnya kekeliruan waktu
menjalankan eksperimen, kekeliruan pengamatan, variasi dari bahan eksperimen,
variasi antara unit eksperimen dan pengaruh gabungan dari semua faktor tambahan
yang mempengaruhi karakteristik yang sedang dipelajari. Dalam contoh misalnya:
adanya kekeliruan pengamatan dalam
penyelidikan efek makanan terhadap sapi.
Jasa Studi Kelayakan
Konsultan Studi Kelayakan
Jasa Studi Kelayakan
Konsultan Studi Kelayakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar