P Value

Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam menyampaikan suatu hasil uji hipotesis adalah dengan menyebutkan ditolak atau diterimanya sebuah hipotesis nol pada suatu tingkat kepentingan (level of significance) tertentu yang ditentukan sebelumnya. Pertimbangan yang lebih mendalam terhadap cara penyampaian seperti ini menunjukkan bahawa untuk suatu keadaan tertentu hal tersebut kurang mencukupi, karena penyampaian seperi itu tidak memberikan informasi apakah nilai rasio uji (RU) yang dihitung jatuh pada daerah penerimaan atau penolakan yang berbeda cukup berarti dengan nilai-nilai batas antara daerah penerimaan dan penolakan. Sehingga untuk nilai rasio uji yang berada di sekitar nilai-nailai batas tersebut, pemilihan tingkat kepentingan yang berbeda akan dapat menghasilkan kesimpulan yang berbeda tentang ditolak atau diterimanya sebuah hipotesis nol.

Untuk lebih memberikan informasi mengenai kekuatan bukti dalam menolak atau menerima sebuah hipotesis nol dan memungkinkan setiap pengambil keputusan menarik kesimpualan pada tingkat kepentingan tertentu yang dipilihnya, dalam sebuah uji hipotesis sering digunakan sebuah nilai P.

Suatu nilai P didefinisikan sebagai sebuah tingkat kepentingan yang teramati (observed significance level) yang merupakan nilai tingkat kepentingan terkecil dimana hipotesis nol akan ditolak apabila suatu prosedur pengujian hipotesis tertentu digunakan pada data sampel.Dengan demikian, nilai P diperoleh dengan cara membandingkan nilai tingkat kepentingan yang bersesuaian dengan nilai rasio uji hasil perhitungan.

Setelah nilai P diperoleh, maka penarikan kesimpulan dalam uji hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai P tersebut dengan tingkat kepentingan α yang telah ditentukan sebelumnya dengan kriteria sebagai berikut:

1.        Jika nilai P ≤ α maka nilai hipotesis nol ditolak pada tingkat kepentingan α.

2.        Jika nilai P > α maka nilai hipotesis nol diterima pada tingkat kepentingan α.

Jasa Studi Kelayakan
Konsultan Studi Kelayakan