1.
Distribusi Seragam[1]
Di antara semua sebaran peluang diskrit, yang paling
sederhana adalah sebaran seragam diskrit.
Dalam distribusi ini, setiap nilai peubah acak mempunyai peluang terjadi yang
sama. Distribusi
seragam disebut juga distribusi uniform.
Distribusi seragam
diskrit adalah distribusi di mana peubah acak X mempunyai nilai-nilai x1,
x2, …, xk, dengan peluang yang sama, maka distribusi
seragam diskritnya diberikan oleh:
Parameter untuk
distribusi seragam, yaitu banyak kelas.
Sajian
grafik histogram bagi distribusi seragam selalu berupa beberapa tempat persegi
panjang dengan tinggi yang sama, diperlihatkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Histogram Sebaran Seragam
2. Distribusi Binomial
Suatu percobaan sering
kali terdiri atas ulangan-ulangan dan masing-masing mempunyai dua kemungkinan
hasil yang dapat diberi nama berhasil atau gagal. Bila suatu ulangan binom mempunyai peluang keberhasilan p
dan peluang kegagalan q = 1 -
p, maka sebaran peluang bagi
peubah acak binom X, yaitu banyaknya
keberhasilan dalam n ulangan yang bebas, adalah:
Percobaan binom
adalah percobaan yang memiliki ciri-ciri berikut:
1. Percobaannya terdiri atas n ulangan.
2. Dalam setiap ulangan, hasilnya dapat
digolongkan sebagai berhasil atau gagal.
3. Peluang berhasil, yang dilambangkan dengan p, untuk setiap ulangan adalah sama,
tidak berubah-ubah.
4. Ulangan-ulangan itu bersifat bebas satu
sama lain.
[2]Perhatikan
sebuah eksperimen yang hanya menghasilkan dua peristiwa A dan bukan A atau P,
dengan P(A) peluang terjadinya peristiwa A. Jika pada tiap percobaan dalam eksperimen itu,
π = P(A) tetap harganya, maka percobaan yang berulang-ulang dari eksperimen itu
dinamakan percobaan Bernouli. Sekarang
lakukan percobaan Bernoulli sebanyak
N kali secara independen, X diantaranya menghasilkan peristiwa A dan sisanya
(N—‘X) peristiwa.
Jika π = P(A) untuk tiap percobaan, jadi
1- π = P(A), maka peluang terjadinya peluang A sebanyak X = x kali di
antara N, dihitung oleh:
Gambar 2. Grafik Binomial
3. Distribusi Hypergeometric
Distribusi hipergeometrik dapat
diterapkan dalam bidang penerimaan sampel dan pengendalian kualitas produk.
Pengujian produk industri dilakukan sampai produk tersebut dinyatakan dalam
keadaan rusak atau baik, yang dengan demikian produk yang diuji tidak dapat
dikembalikan sebagai sampel.
Distribusi
hipergeometrik bercirikan dua sifat
berikut.
1.
Suatu contoh
acak berukuran n diambil dari populasi yang berukuran N.
2.
k dari N
benda diklasifikasikan sebagai berhasil dan N – k benda diklasifikasikan
sebagai gagal.
Banyaknya sukses X dalam percobaan
hipergeometrik disebut peubah acak hipergeometrik. Karena itu, distribusi
peluang peubah acak hipergeometrik disebut distribusi hipergeometrik dan
nilainya dinyatakan dengan h(x; N, n, k), karena nilainya tergantung pada
banyaknya yang sukses k dalam n barang yang dipilih secara acak dari sebanyak
N.
Bila dalam populasi N benda, k
benda di antaranya diberi label “berhasil” dan N – k benda lainnya diberi label
“gagal”, maka sebaran peluang bagi peubah acak hipergeometrik X, yang
menyatakan keberhasilan dalam contoh acak berukuran n, adalah:
Parameter dari distribusi ini adalah banyak sampel
percobaan (n), jumlah populasi dan
peluang keberhasilan dalam populasi (k).
[3]Misalkan ada sebuah populasi berukuran N di antaranya terdapat D
buah termasuk kategori tertentu. Dari populasi ini sebuah sampel acak diambil
berukuran n. Pertanyaan yang timbul ialah: berapa peluang dalam sampel itu
terdapat x buah termasuk kategori tertentu itu? Jawabannya ditentukan oleh
distribusi hipergeometrik di bawah ini.
Gambar 3. Grafik
Hipergeometrik
4.
Distribusi Binom Negative
Percobaan binom
negatif mempunyai ciri yang sama dengan percobaan binom, kecuali bahwa ulangan diulang terus sampai terjadi
keberhasilan dengan jumlah tertentu. Jadi, daripada menentukan peluang x
keberhasilan dalam n ulangan, dengan n telah ditetapkan terlebih dahulu, maka
sekarang dengan peluang bahwa keberhasilan ke-k terjadi pada ulangan ke-x.
Bilangan x yang menyatakan banyaknya ulangan yang menghasilkan keberhasilan
dalam suatu percobaan binom negatif
disebut peubah acak binom negatif,
sedangkan sebaran peluangnya disebut distribusi binom negatif.
Bila ulangan
yang saling bebas dan dilakukan berulang kali
menghasilkan sukses dengan peluang p sedangkan gagal dengan peluang q = 1 – p, maka distribusi peluang peubah acak X, yaitu banyaknya usaha yang
berakhir tepat pada sukses ke k, diberikan oleh :
Untuk k = 1, distribusi binom
negatif itu akan menghasilkan sebaran peluang bagi banyaknya ulangan yang diperlukan sampai diperolehnya satu keberhasilan.
Gambar 4. Grafik Binom Negatif
5.
Distribusi Geometric
Bila usaha yang saling bebas dan dilakukan
berulang kali menghasilkan sukses dengan peluang p, gagal dengan peluang q =
1-p, maka distribusi peluang peubah acak X, yaitu banyaknya usaha sampai saat
terjadi sukses yang pertama, diberikan oleh :
g (x; p) = pqx-1, untuk x =
1,2,3,….
Secara konsep,
distribusi geometrik mewakili sebuah percobaan random yang dengan prinsip sebagai berikut.
1. Percobaan terdiri atas n usaha yang saling independen.
2. Tiap usaha hanya terdiri dari dua
3. kejadian yang mungkin, sukses atau gagal.
4. Probabilitas tiap sukses untuk tiap usaha
adalah tetap, yaitu p (dimana probabilitas gagal adalah q = 1 – p).
5. Variabel random yang menyatakan banyaknya usaha agar terjadi sukses pertama
merupakan variabel random geometris.
Gambar 5. Distribusi Geometrik
6.
Distribusi Poisson
Percobaan
yang menghasilkan nilai-nilai bagi suatu peubah acak X, yaitu banyaknya hasil
percobaan yang terjadi selama selang waktu tertentu atau di suatu daerah
tertentu, sering disebut percobaan. Panjang selang waktu tersebut dapat berupa sedetik, semenit, sejam, sehari, seminggu maupun sebulan.
Sedangkan daerah tertentu dapat berupa satu meter, satu kilometer persegi, dan
lain-lain.
Percobaan
Poisson memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam
suatu selang waktu atau suatu daerah tertentu tidak bergantung pada banyaknya
hasil percobaan yang terjadi pada selang waktu atau daerah lain yang terpisah.
2. Peluang terjadinya suatu hasil percobaan selama suatu selang
waktu yang sangat singkat atau dalam daerah yang kecil sebanding dengan panjang
selang waktu tersebut atau besarnya daerah tersebut dan tidak tergantung pada
banyaknya hasil percobaan yang terjadi di luar selang waktu atau daerah
tersebut.
3. Peluang terjadinya lebih dari
satu hasil percobaan akan terjadi dalam selang waktu yang singkat atau daerah
yang sempit tersebut dapat diabaikan.
Distribusi
Poisson hanya bergantung pada µ,
yaitu rata-rata banyaknya hasil percobaan yang terjadi selama selang waktu atau
daerah yang diberikan. Distribusi peluang bagi peubah acak Poisson X, yang menyatakan banyaknya hasil percobaan yang terjadi
selama suatu selang waktu atau daerah tertentu adalah:
Dimana menyatakan rata-rata banyaknya
hasil percobaan yang terjadi per satuan waktu
atau dalam daerah tertentu tersebut, dan e =
2,71828.
Gambar 6. Distribusi Poisson
Eksperimen Bernoulli adalah salah satu serangkaian
eksperimen yang hanya dan jika hanya percobaannya terdiri atas percobaan Binomial. Didalam statistik selalu
dinyatakan bahwa salah satu dari kedua hasil tiap percobaannya dengan istilah
“sukses” atau S dan “gagal” atau G. Suatu eksperimen dikatakan eksperimen Bernoulli jika dan hanya jika mempunyai
ciri-ciri:
a.
Setiap percobaan diklasifikasikan sukses atau gagal
b.
Probabilitas sukses tiap percobaan harus sama
c.
Haruslah independen
Percobaan yang dilakukan independen artinya bahwa
hasil dari suatu percobaan tidak mempengaruhi percobaan selanjutnya dengan
parameter distribusi yaitu peluang sukses.
Gambar 7.Kurva
Distribusi Bernoulli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar