Desain eksperimen adalah suatu rancangan (dengan tiap langkah tindakan yang
betul-betul terdefinisikan) sedemikian sehingga informasi yang berhubungan
dengan atau yang diperlukan untuk persoalan yang diselidiki dapat dikumpulkan.
Dengan kata lain, desain sebuah eksperimen merupakan langkah-langkah lengkap
yang perlu dilakukan sebelum eksperimen dilakukan agar data yang dperlukan
dapat diperoleh sehingga akan membawa analisis obyektif dan kesimpulan yang berlaku.
Sebagai
contoh misalnya untuk menentukan pengaruh minyak dan oli dalam pembakaran di
mesin, maka akan timbul pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.
Bagaimana pengaruh minyak yang
diukur
2.
Karakteristik apa yang harus
dianalisis
3.
Faktor-faktor apa sajakah yang
mempengaruhi karakteristik yang harus dianalisis tersebut
4.
Faktor-faktor manakah yang
penting untuk dianalisis
5.
Berapa kali eksperimen harus
dilakukan
6.
Metode analisis mana yang harus
dianalisis
7.
Berapa besar pengaruh yang
dinggap penting
8.
Perlukah eksperimen kontrol
dilakukan untuk dijadikan perbandingan
9.
Bagaimana eksperimen harus
dilakukan
Contoh
di atas memperlihatkan bahwa suatu desain untuk mengerjakan eksperimen
perlu dibuat selengkap mungkin dan dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Beberapa keuntungan melakukan perancangan
eksperimen antara lain adalah:
1. Perancangan eksperimen dapat digunakan
dalam mengidentifikasi kunci keputusan tidak hanya dalam pengendalian proses
tetapi juga untuk peningkatan atau perbaikan proses.
2. Pada pengembangan proses baru di mana data
historis tidak tersedia, perancangan eksperimen digunakan pada fase
pengembangan karena dapat menunjukkan faktor-faktor yang penting yang akan
memaksimumkan hasil dan mengurangi biaya secara keseluruhan.
Perancangan eksperimen
dapat membantu mengurangi lead time antara desain dan manufacturing dan
menghasilkan desain yang robust (kokoh) terhadap faktor-faktor yang
tidak terkontrol.
Sudjana, Desain dan Analisis Eksperimen, (Bandung: Penerbit Tarsito, 1994),
h. 1-6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar