Akibat ketidakpuasan yang dirasakan oleh pelanggan
akan menimbulkan kerusakan pasar atau Damage
Market. Untuk itu maka dilakukan analisis sejauh mana pasar yang ada
mengalami kerusakan melalui analisis tingkat kerusakan pasar (Market Damage Analysis). MDA mengelompokkan responden dalam empat kategori yaitu:
1.
No action respondent : responden yang menyampaikan keluhan yang
dirasakannya terhadap suatu produk atau jasa kepada perusahaan yang bersangkutan,
namun keluhannya tersebut tidak ditanggapi.
2.
Action respondent : responden yang menyampaikan keluhan yang
dirasakannya terhadap produk atau jasa kepada perusahaan yang bersangkutan,
namun keluhannya tersebut ditanggapi.
3.
No complaint respondent: responden mempunyai masalah tetapi tidak mengajukan komplain.
4.
Hazel free (no problem respondent) : responden yang tidak punya masalah.
Dalam melakukan analisis tingkat kerusakan pasar
atau MDA, dapat ditentukan oleh :
a.
Switching index
Pelanggan yang puas
maupun tidak puas dianalisis keinginannya berpindah ke pesaing, yang diukur
dengan switching index (SwI). Metode ini merupakan gambaran besar probabilitas
pelanggan yang ingin pindah ke pesaing. Swi
memiliki nilai antara 0 sampai 1. Range
penilaiannya adalah :
Nilai 0,0 : responden tetap setia
Nilai 0,5 : responden mungkin berpindah ke pesaing
Nilai 1,0: responden pasti pindah ke pesaing
Jika Si adalah skala diskrit
tersebut (S1 = 0, S2 =0.5, S3 = 1.0 dan
Ni adalah jumlah responden yang menjawab pilihan Si, maka switching index
(Swi) didefinisikan sebagai :
b.
Satisfaction index
Tingkat kepuasan
pelanggan pada masing-masing jenis prilaku (pengelompokan MDA) diukur dengan satisfaction
index (SI). SI dihitung dengan cara meminta responden untuk memilih salah satu
dari lima skala likert yang telah ditentukan terlebih dahulu yang menggambarkan
tingkat kepuasan mereka terhadap pelayanan yang diberikan.
SI merupakan index kepuasan terboboti karena dilakukan dengan memberikan bobot jumlah
responden dengan angka skala yang dipilihnya. Jadi dengan cara serupa Switching Index dapat didefinisikan :
Dalam penilaian Si menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara
lain : Sangat Penting (S), Penting (P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP) dan
Sangat Tidak Penting (STP). Untuk penilaian ekspektasi pelanggan, maka jawaban
itu dapat diberi skor, misalnya:
a.
Sangat penting (SP) : 5
b.
Penting (P) : 4
c.
Ragu-ragu (R) : 3
d.
Tidak penting (TP) : 2
e.
Sangat tidak penting (STP) : 1
Untuk penilaian persepsi pelanggan, maka jawaban itu dapat diberi
skor, misalnya:
a.
Sangat baik (SB) : 5
b.
Baik (B) : 4
c.
Ragu-ragu (R) : 3
d.
Tidak
baik (TB) : 2
e.
Sangat
tidak baik (STB) : 1
Keuntungan skala Likert adalah :
a.
Mudah
dibuat dan diterapkan
b. Terdapat
kebebasan dalam memasukkan pertanyaan-pertanyaan, asalkan masih sesuai dengan
konteks permasalahan
c.
Jawaban
suatu item dapat berupa alternatif, sehingga informasi mengenai item tersebut
diperjelas
Reliabilitas pengukuran bisa diperoleh dengan jumlah
item tersebut diperjelas
Jasa Studi Kelayakan
Konsultan Studi Kelayakan
Jasa Studi Kelayakan
Konsultan Studi Kelayakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar