Kamis, 07 Februari 2019

Pengendalian Kualitas dalam Statistik


Pengendalian kualitas merupakan suatu sistem verifikasi dan penjagaan/perawatan dari suatu tingkat/derajat kualitas produk atau proses yang dikehendaki dengan perencanaan yang seksama, pemakaian peralatan yang sesuai, inspeksi yang terus menerus serta tindakan korektif bilamana diperlukan. Jadi pengendalian kualitas tidak hanya kegiatan inspeksi ataupun menentukan apakah produk itu baik (accept) atau jelek (reject).    Pengendalian kualitas dilakukan mulai dari proses input informasi/bahan baku dari pihak marketing dan purchasing hingga bahan baku tersebut masuk ke pabrik dan bahan baku itu diolah di pabrik (fase transformasi) yang akhirnya dikirim ke pelanggan.
            Menurut Dr. Juran, pendekatan terhadap pengendalian kualitas melibatkan beberapa aktivitas berikut:
1.  Mengevaluasi performansi aktual.
2.  Membandingkan yang aktual dengan sasaran.
3.  Mengambil tindakan atas perbedaan antara yang aktual dan sasaran.
            Perusahaan Ricoh di Jepang membagi konsep pengendalian kualitas ke dalam tiga area, yaitu filosofi, peralatan, dan aktivitas. Area filosofi kualitas dari Ricoh mencakup tiga hal penting, yaitu berorientasi pada pasar (pelanggan), tidak membuat kesalahan pada pelanggan, dan semua keputusan penting hanya dilakukan berdasarkan pada fakta (data). Area peralatan (tools) mencakup dua hal penting, yaitu tindakan korektif dilakukan apabila terdapat penyimpangan hasil, dan peralatan-peralatan digunakan untuk mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi itu. Area aktivitas mencakup empat hal penting, yaitu aktivitas penyelesaian masalah, aktivitas pengembangan kebijaksanaan, aktivitas jaminan kualitas, dan aktivitas oleh manajemen ditambah dengan aktivitas yang dimulai oleh karyawan atau pekerja seperti aktivitas gugus kendali mutu.
            Pengendalian kualitas dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mana akan membantu dalam mengambil keputusan kualitas, yaitu:
1.  Marketing, yaitu kegiatan mengevaluasi tingkat kualitas produk yang konsumen inginkan, butuhkan, dan rela untuk membayarnya. Selain itu, marketing juga menyediakan data kualitas produk dan membantu menentukan kebutuhan kualitas.
2.  Design engineering, yaitu kegiatan menerjemahkan kebutuhan kualitas oleh konsumen menjadi karakteristik operasional, spesifikasi, dan toleransi untuk produk baru atau hasil revisi suatu produk.
3.  Procurement, yaitu dengan menggunakan informasi kualitas dari design engineering dapat diperoleh material dan komponen yang berkualitas, seperti material standar, alat-alat standar, komponen minor dan mayor.
4.  Process design, yaitu mengembangkan proses dan prosedur yang akan menghasilkan produk berkualitas. Tujuan ini akan tercapai dengan beberapa aktivitas, seperti pemilihan dan pengembangan proses, perencanaan produksi, dan aktivitas pendukung.
5.  Production, yaitu kegiatan menghasilkan produk yang berkualitas.
6.  Inspection and test, yaitu kegiatan menginspeksi kualitas dari barang yang dibeli dan diproduksi untuk dilaporkan hasilnya.
7.  Packaging and storage, yaitu kegiatan menyajikan dan melindungi kualitas suatu produk.
8.  Product service, yaitu melayani pelanggan dalam merealisasikan fungsi yang diinginkan dari suatu produk selama masa pakainya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Simulasi dengan Vensim

Simulasi dengan Vensim adalah perangkat lunak simulasi sistem dinamis yang digunakan untuk memodelkan, menganalisis, dan mensimulasikan ber...