Analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) merupakan sebuah metode pengambilan keputusan yang digunakan untuk mengatasi masalah kompleks yang membandingkan variabel yang memiliki kemiripan dengan cara mengorganisir dan menganalisis keputusan dalam bentuk hirarki. AHP membantu dalam memprioritaskan berbagai alternatif berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam AHP:
1. Definisikan Tujuan atau Masalah
Pada langkah pertama, tentukan dengan jelas masalah yang akan dipecahkan atau tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, memilih lokasi terbaik untuk mendirikan sebuah pabrik, atau memilih alternatif terbaik untuk investasi, memilih produk terbaik dari beberapa produk yang memiliki kemiripan dan susah di tentukan mana yang terbaik atau milih pelayanan terbaik.
2. Identifikasi Kriteria dan Sub-Kriteria
Identifikasi faktor-faktor yang relevan untuk masalah yang sedang dianalisis. Kriteria ini adalah aspek-aspek yang akan digunakan untuk mengevaluasi alternatif yang ada. Kriteria tersebut bisa dibagi menjadi sub-kriteria yang lebih mendetail.
3. Tentukan Alternatif
Setelah menentukan kriteria, langkah berikutnya adalah menyusun alternatif yang akan dievaluasi. Misalnya, jika Anda memilih lokasi pabrik, alternatifnya bisa berupa beberapa lokasi yang tersedia.
4. Membangun Struktur Hirarki
Di sini, struktur hirarki dibuat dengan menempatkan tujuan atau masalah di tingkat tertinggi (puncak), diikuti oleh kriteria dan sub-kriteria pada level berikutnya, dan alternatif di level terbawah. Hirarki ini menggambarkan hubungan antar elemen-elemen dalam keputusan yang akan dibuat.
5. Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan (Pairwise Comparison)
Dalam tahap ini, evaluasi dilakukan melalui perbandingan berpasangan antara elemen-elemen dalam setiap level hirarki (kriteria, sub-kriteria, dan alternatif). Pengguna memberikan nilai perbandingan pada pasangan elemen berdasarkan seberapa penting satu elemen dibandingkan dengan yang lain.
Skala perbandingan biasanya menggunakan nilai 1 sampai 9:
- 1: Kedua elemen memiliki penting yang sama
- 3: Elemen pertama lebih penting sedikit
- 5: Elemen pertama lebih penting moderat
- 7: Elemen pertama lebih penting signifikan
- 9: Elemen pertama sangat lebih penting
- Nilai-nilai antara angka tersebut digunakan untuk menunjukkan tingkat keunggulan relatif antara elemen.
6. Konsistensi Matriks
AHP membutuhkan matriks perbandingan yang konsisten. Artinya, jika elemen A lebih penting dari B dan B lebih penting dari C, maka A harus lebih penting dari C. Oleh karena itu, dilakukan uji konsistensi untuk memastikan tidak ada inkonsistensi dalam penilaian perbandingan.
Indeks Konsistensi (CI) dihitung dan dibandingkan dengan Indeks Rasio Konsistensi (CR). Jika CR lebih besar dari 0.1, maka matriks dianggap tidak konsisten dan perlu diperbaiki.
7. Menghitung Bobot Kriteria dan Alternatif
Berdasarkan matriks perbandingan berpasangan, dilakukan perhitungan untuk mendapatkan bobot relatif dari setiap kriteria dan alternatif. Hal ini dilakukan dengan cara:
- Menghitung nilai eigenvektor dari matriks perbandingan.
- Normalisasi nilai eigenvektor untuk mendapatkan bobot masing-masing elemen.
8. Menilai Alternatif Berdasarkan Kriteria
Setelah mendapatkan bobot kriteria, langkah berikutnya adalah menilai alternatif berdasarkan kriteria tersebut. Nilai alternatif dalam hal masing-masing kriteria dihitung dengan menggunakan skor atau penilaian pada setiap elemen dalam matriks perbandingan.
9. Menghitung Skor Total dari Setiap Alternatif
Setelah bobot kriteria dan nilai alternatif diketahui, skor total untuk masing-masing alternatif dihitung dengan cara mengalikan nilai per kriteria dengan bobot kriteria yang relevan dan menjumlahkan hasilnya.
10. Membuat Keputusan
Alternatif dengan skor tertinggi dianggap sebagai alternatif terbaik berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
11. Sensitivitas Analisis (Opsional)
Jika diinginkan, analisis sensitivitas bisa dilakukan untuk menguji bagaimana perubahan bobot kriteria mempengaruhi hasil keputusan akhir. Hal ini berguna untuk mengevaluasi ketahanan keputusan terhadap perubahan kondisi atau asumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar