Selasa, 18 Februari 2025

Jasa Privat Skripsi, Tesis dan Disertasi

SKRIPSI, TESIS, dan DISERTASI merupakan jenis karya ilmiah yang biasanya ditulis oleh mahasiswa pada tingkat pendidikan tinggi. Jasa Privat Skripsi, Tesis dan Disertasi hadir membantu mahasiswa secara privat untuk membantu pengolahan data pada laporan SKRIPSI, TESIS, dan DISERTASI. Untuk tutorialnya dapat dilihat pada Youtube kami STATIN TUTORIAL Masing-masing memiliki perbedaan tujuan, cakupan, dan tingkat kedalaman analisisnya. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai ketiganya:

 1. Skripsi

  • Tingkat Pendidikan: Umumnya ditulis oleh mahasiswa tingkat sarjana (S1).
  • Tujuan: Skripsi bertujuan untuk menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama studi mereka untuk memecahkan masalah tertentu atau menjawab pertanyaan penelitian.
  • Cakupan: Skripsi lebih terbatas cakupannya dibandingkan tesis dan disertasi. Biasanya fokus pada satu topik yang lebih spesifik dan tidak begitu mendalam.
  • Durasi Penulisan: Waktu untuk menulis skripsi biasanya lebih singkat dibandingkan dengan tesis dan disertasi.
  • Metode Penelitian: Skripsi seringkali menggunakan metode penelitian yang lebih sederhana dan sering kali berdasarkan kajian pustaka atau penelitian lapangan dengan analisis yang tidak terlalu rumit.

2. Tesis

  • Tingkat Pendidikan: Ditulis oleh mahasiswa pascasarjana (S2).
  • Tujuan: Tesis bertujuan untuk mengembangkan penelitian yang lebih mendalam dan orisinal dalam suatu bidang ilmu tertentu. Tesis ini menunjukkan bahwa mahasiswa mampu melakukan riset ilmiah secara lebih sistematis dan mengembangkan pengetahuan baru dalam bidang tersebut.
  • Cakupan: Cakupan tesis lebih luas dan lebih mendalam dibandingkan skripsi. Mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks dan memiliki kontribusi ilmiah yang lebih signifikan.
  • Durasi Penulisan: Penulisan tesis memakan waktu yang lebih lama dibandingkan skripsi, karena tingkat kedalaman dan kerumitan penelitian yang lebih tinggi.
  • Metode Penelitian: Tesis biasanya menggunakan metode penelitian yang lebih beragam dan mendalam, bisa berupa penelitian kualitatif, kuantitatif, atau campuran, tergantung pada disiplin ilmu.

3. Disertasi

  • Tingkat Pendidikan: Ditulis oleh mahasiswa doktoral (S3).
  • Tujuan: Disertasi merupakan penelitian orisinal yang berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Penulis disertasi diharapkan menghasilkan temuan yang baru, atau mengembangkan teori baru, serta mampu memberikan solusi yang substansial terhadap masalah yang diangkat.
  • Cakupan: Cakupan disertasi sangat luas dan mendalam, serta sering kali melibatkan topik yang lebih kompleks dan teoritis. Penelitian dalam disertasi memerlukan landasan teori yang sangat kuat dan analisis yang sangat mendetail.
  • Durasi Penulisan: Penulisan disertasi adalah proses yang sangat panjang, sering kali membutuhkan waktu beberapa tahun untuk menyelesaikannya, karena tingkat kompleksitas dan kedalaman penelitian yang diperlukan.
  • Metode Penelitian: Penelitian dalam disertasi menggunakan metode yang sangat beragam, bisa sangat kompleks, dan sering kali melibatkan eksperimen atau model teoretis yang belum pernah diterapkan sebelumnya.

Perbedaan Utama

  • Tingkat Pendidikan: Skripsi (S1), Tesis (S2), Disertasi (S3).
  • Tujuan Penulisan: Skripsi untuk menunjukkan penerapan pengetahuan, tesis untuk pengembangan pengetahuan yang lebih mendalam, dan disertasi untuk kontribusi signifikan terhadap ilmu pengetahuan.
  • Cakupan dan Kedalaman: Skripsi lebih terbatas dan sederhana, tesis lebih luas dan lebih mendalam, sementara disertasi mencakup topik yang sangat luas dan berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan.

 

Minggu, 16 Februari 2025

Analisis AHP dengan Excel

Analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) merupakan sebuah metode pengambilan keputusan yang digunakan untuk mengatasi masalah kompleks yang membandingkan variabel yang memiliki kemiripan dengan cara mengorganisir dan menganalisis keputusan dalam bentuk hirarki. AHP membantu dalam memprioritaskan berbagai alternatif berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam AHP:

 

1. Definisikan Tujuan atau Masalah

Pada langkah pertama, tentukan dengan jelas masalah yang akan dipecahkan atau tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, memilih lokasi terbaik untuk mendirikan sebuah pabrik, atau memilih alternatif terbaik untuk investasi, memilih produk terbaik dari beberapa produk yang memiliki kemiripan dan susah di tentukan mana yang terbaik atau milih pelayanan terbaik.

2. Identifikasi Kriteria dan Sub-Kriteria

Identifikasi faktor-faktor yang relevan untuk masalah yang sedang dianalisis. Kriteria ini adalah aspek-aspek yang akan digunakan untuk mengevaluasi alternatif yang ada. Kriteria tersebut bisa dibagi menjadi sub-kriteria yang lebih mendetail.

3. Tentukan Alternatif

Setelah menentukan kriteria, langkah berikutnya adalah menyusun alternatif yang akan dievaluasi. Misalnya, jika Anda memilih lokasi pabrik, alternatifnya bisa berupa beberapa lokasi yang tersedia.

4. Membangun Struktur Hirarki

Di sini, struktur hirarki dibuat dengan menempatkan tujuan atau masalah di tingkat tertinggi (puncak), diikuti oleh kriteria dan sub-kriteria pada level berikutnya, dan alternatif di level terbawah. Hirarki ini menggambarkan hubungan antar elemen-elemen dalam keputusan yang akan dibuat.

5. Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan (Pairwise Comparison)

Dalam tahap ini, evaluasi dilakukan melalui perbandingan berpasangan antara elemen-elemen dalam setiap level hirarki (kriteria, sub-kriteria, dan alternatif). Pengguna memberikan nilai perbandingan pada pasangan elemen berdasarkan seberapa penting satu elemen dibandingkan dengan yang lain.

Skala perbandingan biasanya menggunakan nilai 1 sampai 9:

  • 1: Kedua elemen memiliki penting yang sama
  • 3: Elemen pertama lebih penting sedikit
  • 5: Elemen pertama lebih penting moderat
  • 7: Elemen pertama lebih penting signifikan
  • 9: Elemen pertama sangat lebih penting
  • Nilai-nilai antara angka tersebut digunakan untuk menunjukkan tingkat keunggulan relatif antara elemen.

6. Konsistensi Matriks

AHP membutuhkan matriks perbandingan yang konsisten. Artinya, jika elemen A lebih penting dari B dan B lebih penting dari C, maka A harus lebih penting dari C. Oleh karena itu, dilakukan uji konsistensi untuk memastikan tidak ada inkonsistensi dalam penilaian perbandingan.

Indeks Konsistensi (CI) dihitung dan dibandingkan dengan Indeks Rasio Konsistensi (CR). Jika CR lebih besar dari 0.1, maka matriks dianggap tidak konsisten dan perlu diperbaiki.

7. Menghitung Bobot Kriteria dan Alternatif

Berdasarkan matriks perbandingan berpasangan, dilakukan perhitungan untuk mendapatkan bobot relatif dari setiap kriteria dan alternatif. Hal ini dilakukan dengan cara:

  • Menghitung nilai eigenvektor dari matriks perbandingan.
  • Normalisasi nilai eigenvektor untuk mendapatkan bobot masing-masing elemen.

8. Menilai Alternatif Berdasarkan Kriteria

Setelah mendapatkan bobot kriteria, langkah berikutnya adalah menilai alternatif berdasarkan kriteria tersebut. Nilai alternatif dalam hal masing-masing kriteria dihitung dengan menggunakan skor atau penilaian pada setiap elemen dalam matriks perbandingan.

9. Menghitung Skor Total dari Setiap Alternatif

Setelah bobot kriteria dan nilai alternatif diketahui, skor total untuk masing-masing alternatif dihitung dengan cara mengalikan nilai per kriteria dengan bobot kriteria yang relevan dan menjumlahkan hasilnya.

10. Membuat Keputusan

Alternatif dengan skor tertinggi dianggap sebagai alternatif terbaik berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

11. Sensitivitas Analisis (Opsional)

Jika diinginkan, analisis sensitivitas bisa dilakukan untuk menguji bagaimana perubahan bobot kriteria mempengaruhi hasil keputusan akhir. Hal ini berguna untuk mengevaluasi ketahanan keputusan terhadap perubahan kondisi atau asumsi.

Rabu, 12 Februari 2025

Jasa Privat Analisis SWOT (Diagram SWOT, Matriks SWOT, Matriks QSPM)

SWOT merupakan kepanjangan dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman)

Kali ini kita bahas analisis SWOT, dimana analisis ini mungkin sudah sering kita dengar dalam strategi bisnis Sesuai dengan namanya penentuan kriteria nya Berdasarkan kriteria kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Namun sering kali kita keliru dalam menentukan kriteria SWOT tersebut, perlu di ingat S dan W berasal dari internet sementara O dan T berasal dari external. Contoh nya Ketergantungan kepada supplier Pemilihan supplier yang kurang tepat seharusnya kata-kata tersebut diubah menjadi Tim Manajemen yang belum tepat dalam pemilihan Suplier. Penentuan strategis menggunakan analisis SWOT juga dilakukan secara kualitatif menghubungkan matriks SWOT dan secara kuantitatif menggunakan diagram SWOT dan matriks QSPM

Diagram SWOT adalah cara visual untuk menggambarkan dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi organisasi atau bisnis melalui empat kategori utama: Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats). Diagram ini membantu memudahkan pemahaman dan memfasilitasi diskusi kelompok dalam merumuskan strategi atau keputusan bisnis.

Penggunaan Diagram SWOT

Diagram SWOT biasanya digambarkan dalam bentuk kotak-kotak yang terbagi menjadi empat kuadran, masing-masing mewakili kategori yang berbeda. Setiap kuadran mencantumkan faktor-faktor yang relevan sesuai dengan kategori tersebut.

Matriks SWOT adalah alat yang digunakan untuk menganalisis dan merumuskan strategi berdasarkan hasil analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Matriks ini membantu menghubungkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dengan faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk menghasilkan strategi yang dapat diambil oleh organisasi atau bisnis.

Penggunaan Matriks SWOT

Matriks SWOT terdiri dari empat kuadran yang mengidentifikasi hubungan antara kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Setiap kombinasi ini menghasilkan strategi tertentu yang harus diterapkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.


 

Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) adalah alat yang digunakan untuk memprioritaskan berbagai alternatif strategi berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal yang telah dianalisis dalam matriks SWOT. Matriks QSPM mengubah hasil analisis SWOT yang lebih kualitatif menjadi bentuk kuantitatif, memungkinkan manajer untuk mengevaluasi dan memilih strategi mana yang paling efektif dan memiliki potensi terbaik untuk keberhasilan organisasi. 

Berikut adalah format dasar dari Matriks QSPM:


 

Jumat, 07 Februari 2025

Jasa Tutorial Menggunakan Vensim

Jasa tutorial menggunakan Vensim dalam membuat model sistem dinamis. Tutorial ini mencakup langkah-langkah dasar untuk membuat model sederhana, seperti model pertumbuhan populasi atau model ekosistem. Vensim memiliki banyak kegunaan dalam berbagai bidang, terutama dalam pemodelan sistem dinamis. Berikut adalah beberapa kegunaan utama Vensim:


 

  1. Pemodelan Sistem Dinamis:

    • Vensim digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis sistem dinamis yang melibatkan banyak variabel yang saling memengaruhi dalam waktu yang lama. Sistem tersebut bisa bersifat ekonomi, sosial, ekologi, atau bahkan proses industri.
  2. Simulasi Perilaku Sistem:

    • Dengan Vensim, pengguna dapat mensimulasikan bagaimana suatu sistem berperilaku seiring waktu. Misalnya, simulasi pertumbuhan populasi, distribusi sumber daya, atau perubahan harga pasar.
  3. Menganalisis Kebijakan atau Skenario:

    • Vensim memungkinkan pengguna untuk menguji kebijakan atau perubahan strategi dalam suatu sistem. Misalnya, bagaimana pengaruh pengurangan emisi karbon terhadap perubahan suhu global atau bagaimana dampak perubahan suku bunga terhadap ekonomi.
  4. Prediksi dan Perencanaan:

    • Software ini digunakan untuk meramalkan hasil di masa depan berdasarkan asumsi dan parameter yang dimasukkan dalam model. Ini berguna untuk perencanaan jangka panjang dalam bisnis, manufaktur, atau kebijakan publik.
  5. Mengidentifikasi Masalah dan Solusi dalam Sistem Kompleks:

    • Vensim dapat digunakan untuk menemukan titik lemah atau masalah dalam suatu sistem yang kompleks, misalnya mengidentifikasi faktor yang menyebabkan stagnasi ekonomi atau kelangkaan pasokan barang.
  6. Pendidikan dan Pelatihan:

    • Dalam bidang pendidikan, Vensim digunakan untuk mengajarkan prinsip-prinsip pemodelan sistem dinamis kepada mahasiswa atau profesional yang ingin memahami dinamika dan hubungan antar elemen dalam suatu sistem.
  7. Analisis Sensitivitas dan Risiko:

    • Vensim memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi bagaimana perubahan dalam variabel input (seperti biaya, permintaan, atau kebijakan) dapat mempengaruhi hasil sistem. Ini membantu dalam melakukan analisis risiko dan perencanaan kontingensi.
  8. Optimasi dan Pengambilan Keputusan:

    • Vensim juga dapat digunakan untuk optimasi, yaitu mencari kondisi terbaik untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya mengoptimalkan distribusi produk di seluruh jaringan pasokan atau memaksimalkan keuntungan dalam perusahaan.
  9. Evaluasi Dampak Lingkungan:

    • Di bidang ekologi atau lingkungan, Vensim digunakan untuk memodelkan dan menilai dampak dari berbagai kebijakan atau kegiatan terhadap lingkungan, seperti perubahan iklim atau deforestasi.
  10. Menganalisis Sistem Bisnis dan Ekonomi:

    • Vensim sering digunakan untuk menganalisis dinamika dalam sistem ekonomi dan bisnis, seperti model permintaan dan penawaran, dampak inflasi, atau analisis siklus ekonomi.

     

    Untuk dapat menggunakan  Jasa Tutorial Menggunakan Vensim dapat menghubungi kontak kami pada laman website ini atau dapat juga mengunjungi channel Youtube kami di Statin Tutorial.

 

Sabtu, 01 Februari 2025

Pelatihan Software Powersim

Pelatihan Software Powersim hadir untuk para mahasiswa atau peneliti yang kajiannya tentang sistem dinamis menggunakan software powersim. Untuk menggunakan jasa kami dalam Pelatihan Software Powersim dapat menghubungi kami pada kontak laman di blogger ini. Powersim adalah perangkat lunak yang digunakan untuk pemodelan dan simulasi dinamika sistem. Software ini memungkinkan pengguna untuk membuat model dari sistem yang kompleks dan menganalisis bagaimana sistem tersebut berperilaku seiring waktu. Biasanya digunakan dalam berbagai bidang, seperti bisnis, ekonomi, dan studi lingkungan, untuk memahami interaksi antara berbagai faktor dalam suatu sistem.


 

Langkah-langkah dalam Membuat Model Sistem Dinamis dengan Powersim:

  1. Identifikasi Elemen-Elemen Sistem: Tentukan komponen utama dalam sistem yang ingin dimodelkan. Ini termasuk stok (jumlah atau persediaan), aliran (kecepatan perubahan stok), dan umpan balik (positive atau negative feedback).

  2. Membuat Diagram Alir: Diagram alir adalah representasi visual dari elemen-elemen sistem dan hubungan antar elemen tersebut. Dalam Powersim, Anda akan membuat diagram alir dengan menggunakan komponen seperti stok, aliran, dan penghubung (link) untuk menggambarkan interaksi antar variabel.

  3. Menentukan Persamaan dan Aturan: Setiap elemen dalam model akan dihubungkan dengan persamaan matematis atau aturan yang menggambarkan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Misalnya, stok bisa dipengaruhi oleh aliran masuk dan keluar yang memiliki nilai tertentu dalam waktu tertentu.

  4. Simulasi: Setelah model selesai, Powersim memungkinkan Anda untuk menjalankan simulasi untuk melihat bagaimana sistem berperilaku selama waktu tertentu berdasarkan perubahan input atau skenario yang telah ditentukan.

  5. Analisis Hasil: Powersim menyediakan berbagai alat untuk menganalisis hasil simulasi, seperti grafik dan tabel yang memperlihatkan perubahan stok dan aliran dari waktu ke waktu. Anda bisa mengamati pola, seperti pertumbuhan eksponensial, kestabilan, atau fluktuasi yang terjadi dalam sistem.

Contoh Aplikasi Sistem Dinamis dengan Powersim:

  • Manajemen Persediaan: Memodelkan bagaimana permintaan dan pasokan barang memengaruhi persediaan stok di gudang.
  • Pertumbuhan Ekonomi: Menggunakan model sistem dinamis untuk menggambarkan interaksi antara investasi, konsumsi, produksi, dan pengangguran.
  • Sistem Ekologis: Model predasi dan populasi spesies dalam ekosistem untuk memahami dampaknya terhadap keanekaragaman hayati.

Powersim membantu dalam memahami perilaku sistem yang kompleks melalui pemodelan visual dan simulasi numerik. Dengan demikian, Anda dapat mengeksplorasi berbagai skenario dan mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap sistem tersebut.

Pelatihan Software Statistik (SmartPLS, Lisrel, Amos)

Software statistik seperti SmartPLS , LISREL , dan AMOS adalah alat analisis statistik yang sering digunakan dalam penelitian sosial, bisni...