Jumat, 16 Februari 2024

Quick Count Hasil Pemilu

Pemilu serantak tahun 2024 telah selesai dilaksanakan pada tanggal 14 Februari, Pada sore harinya lembaga survey berlomba-lomba menayangkan hasil hitung cepatnya yang dinamakan Quick Count. Quick Count adalah metode hitung cepat untuk mengetahui hasil pemilu dengan menggunakan sampel TPS. Quick Count bukanlah hasil final dari suatu pemilu dimana hasil merupakan prediksi statistik dari sampel yang d gunakan. Harapan nya Quick Count juga bisa menjadi control untuk meminimalisir jika terjadi kecurangan dalam pemililu. Hasil dari Quick Count tersebut akan d bandingkan nantinya dengan hasil final dari KPU biasanya tidak akan jauh berbeda sesuai dengan margin of error yang digunakan.

Quick count adalah prediksi hasil pemilu berdasarkan fakta bukan berdasarkan opini. Karena itu ia tidak sama dengan jajak pendapat terhadap pemilih yang baru saja mencoblos atau yang biasa disebut exit poll. Untuk kepentingan quick count ribuan relawan diturunkan untuk mengamati pemilu secara langsung demi memperoleh informasiyang diperlukan. Mereka mencatat ke dalam formulir yang telah disediakan mengenai informasi proses pencoblosan dan penghitungan suara di TPS yang diamati, termasuk perolehan suara masing-masing kandidat. Setelah selesai mereka akan menyampaikan temuan-temuannya ke pusat data (data center).



Mengapa kita bisa mempercayai hasil quick count? Pertanyaan ini seringkali diajukan ketika banyak pihak yang meragukan akurasi data. Jawabannya karena quick count tidak mendasarkan diri pada opini siapapun,melainkan berbasis pada fakta lapangan, yaitu perolehan suara di TPS. Organisasi yang melakukan Quick Count mengumpulkan data dari tiap TPS, dan berusaha melakukan penghitungan cepat dari daerah pantauan yang dipilih secara acak. Para pemantau berada di TPS, dan melaporkan secara langsung proses pemungutan dan penghitungan surat suara. Quick count dapat memperkirakan perolehan suara Pemilu secara cepat sehingga dapat memverifikasi hasil resmi KPU. Lebih jauh quick

count mampu mendeteksi dan melaporkan penyimpangan, atau mengungkapkan kecurangan. Banyak contoh membuktikan Quick Count dapat membangun kepercayaan atas kinerja penyelenggara pemilu dan memberikan legitimasi terhadap proses pemilu. Selanjutnya agar kita bisa memahami quick count, kita pun harus mengerti metodologi dan cara penarikan sampel yang dipilih penyelenggara karena kekuatan data quick count sebenarnya bergantung pada bagaimana sampel itu ditarik. Sebab, sampel tersebut yang akan menentukan mana suara pemilih yang akan dipakai sebagai basis estimasi hasil pemilu. Sampel yang ditarik secara benar akan memberikan landasan kuat untuk mewakili karakteristik populasi.

Berikut langkah melakukan Quick Count Hasil Pemilu

1. Menentukan ukuran sampel TPS


2. Tingkat kesalahan yang dikehendaki (Margin of Error)

3. Menetukan ukuran sampel TPS

Dengan Metode Stratified Systemaric Random Sampling


Youtube STATIN TUTORIAL : https://www.youtube.com/shorts/KF3FhKUEmWc



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jasa Sistem Dinamis dengan Vensim

Vensim adalah perangkat lunak yang digunakan untuk memodelkan dan menganalisis sistem dinamis. Ini digunakan secara luas dalam berbagai bida...