Jumat, 11 Februari 2022

Konsultan Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma

Konsultan Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma suatu bidang yang tidak asing lagi bagi perusahaan dan peneliti dizaman sekarang. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma adalah salah satu cara yang dapat digunakan dan di aplikasikn di dunia nyata. Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma sering diangkat dalam suatu penelitian mahasiswa dan bagian internal suatu perusahaan. Mahasiswa sering sekali menggunkan metode ini sebagai judul dalam penelitiannya baik untuk skripsi, tesis ataupun disertasi. Sehingga karena Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma sering sekali diangkat sebagai judul dalam tugas akhir mahasiswa dan jaga sebagai alternative solusi bagi perusahaan untuk mengatasi masalah-masalah dalam perusahaan nya sehingga kami hadir sebagai konsultan untuk membantu anda menggunakan metode ini. Berikut ini beberapa pemaparan yang berkaiatan dengan Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma.



Pengendalian Kualitas Six Sigma

Banyak sistem pengendalian kualitas, seperti: MBNQA, ISO 9000, dan lain-lain, hanya menekankan pada upaya peningkatan terus-menerus berdasarkan kesadaran mandiri dari manajemen, tanpa memberikan solusi ampuh bagaimana terobosan-terobosan seharusnya dilakukan untuk menghasilkan peningkatan kualitas secara dramatik menuju tingkat kegagalan nol. Prinsip-prinsip pengendalian dan peningkatan kualitas Six Sigma mampu menjawab tantangan ini, dan terbukti perusahaan Motorola selama kurang lebih 10 tahun setelah implementasi konsep Six Sigma telah mampu mencapai tingkat kualitas 3,4 DPMO (defects per million opportunities – kegagalan per sejuta kesempatan).

1.                     Define

Langkah ini adalah langkah operasional awal dalam program peningkatan kualitas six sigma. Pada tahap define ada 2 hal yang perlu dilakukan yaitu:

1.   Mendefinisikan proses inti perusahan

Proses inti adalah suatu rantai tugas, biasanya mencakup berbagai departemen atau fungsi yang mengirimkan nilai (produk, jasa, dukungan, informasi) kepada para pelanggan eksternal. Dalam hal pemilihan tema Six Sigma pertama-tama yang dilakukan adalah mempertimbangkan dan menjelaskan tujuan dari suatu proses inti akan dievaluasi. (Peter S. Pende, 2000)

2.   Mendefinisikan kebutuhan spesifik kebutuhan pelanggan

Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi pemain paling penting didalam semua proses, yakni pelanggan, pelanggan bisa internal maupun eksternal adalah tugas Black Belt dan tim untuk menentukan dengan baik apa yang diinginkan pelanggan eksternal. Pekerjaan ini membuat suara pelanggan (voice to customer - VOC) menjadi hal yang menantang. Dalam hal mendefinisikan kebutuhan spesifik dari pelanggan adalah memahami dan membedakan diantara dua kategori persayaratan kritis, yaitu persyaratan output dan persyartan pelayanan.

2.                     Measure

Dalam langkah yang kedua dalam tahapan operasional pada program peningkatan kualitas Six Sigma terdapat 3 hal pokok yang dilakukan yaitu: (Vincent Gaspersz, 2002: 72-198)

1.      Menentukan karakteristik kualitas kunci

CTQ ditetapkan berhubungan langsung dengan kebutuhan spesifik pelanggan yang diturunkan secara langsung dari persyaratan - persayaratan output dan pelayanan. Dalam buku lain menyebutkan bahwa karakteristik kualitas sama dengan jumlah kesempatan penyebab cacat.

2.      Mengembangkan rencana pengumpulan data

Pada dasarnya pengukuran karakteristik kualitas dapat dilakukan pada tiga tingkat, yaitu:

a.       Rencana pengukuran tingkat proses, adalah mengukur setiap langkah atau aktivitas dalam proses dan karakteristik kualitas input yang diserahkan oleh pemasok yang mengendalikan dan mempengaruhi karaktersitik kualitas output yang diinginkan. Tujuan dari pengukuran ini adalah mengidentifikasi setiap perilaku yang mengatur setiap langkah dalam proses.

b.      Pengukuran tingkat output, mengukur karakteristik kualitas output yang dihasilkan suatu proses dibandingkan dengan karakteristik kualitas yang diinginkan pelanggan.

c.       Rencana pengukuran tingkat outcome, mengukur bagaimana baiknya suatu produk atau jasa itu memenuhi kebutuhan spessifik dari pelanggan. Jadi pada tingkat ini adalah mengukur kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk dan/atau jasa yang diserahkan kepada pelanggan.Pengukuran baseline kinerja

d.      Peningkatan kualitas six sigma yang telah ditetapkan akan berfokus pada upaya-upaya yang giat dalam peningkatan kualitas menuju kegagalan nol (zero defects) sehingga memberikan kepuasan total kepada pelanggan. Maka sebelum peningkatan kualitas six sigma dimulai, kita harus mengetahui tingkat kinerja sekarang atau dalam terminologi Six Sigma disebut sebagai baseline kinerja. Setelah mengetahui baseline kinerja maka kemajuan peningkatan-peningkatan yang dicapai dapat diukur sepanjang masa berlaku Six Sigma:

e.       Pengukuran baseline kinerja pada tingkat proses, biasanya dilakukan apabila itu terdiri dari beberapa sub proses. Pengukuran kinerja pada tingkat proses akan memberikan baganan secara jelas dan konprehensif tentang segala sesuatu yang terjadi dalam sub proses itu.

 

3.            Analyze

Analyze merupakan langkah operasional ketiga dalam program peningkatan kualitas. Pada tahap ini, tiga hal yang perlu dilakukan yaitu:

1.   Menentukan stabilitas dan kemampuan proses

      Proses industri harus dipandang sebagai suatu penigkatan terus-menerus, yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk (barang dan/atau jasa), pengembangan produk, proses produksi, sampai kepada distribusi kepada pelanggan. Berdasarkan informasi sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari pengguna produk itu dapat dikembangkan ide untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki produk lama beserta proses produksinya.

2.   Menentukan target kinerja dari karakteristik kualitas kunci

      Setelah melakukan analisis kapabilitas maka langkah selanjutnya adalah menetapkan target-target kinerja dari setiap karakteristik kualitas kunci untuk ditingkatkan. Konseptual penetapan target kinerja dalam program pendekatan kualitas Six Sigma merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu harus mengikuti prinsip dari SMART (specific-measurable-achievabl-result oriented-time bound).

3.   Mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab masalah kualitas

      Pada proses analyze terdapat pemilihan peta kontrol yang disini digunakan peta kontrol-u karena data yang digunakan adalah data atribut dengan ukuran sampel yang berbeda-beda. Data yang dikumpulkan berupa jumlah ketidaksesuaian dalam sampel.

 

4.        Improve

Improve (I) dilakukan setelah sumber-sumber dan akar penyebab masalah kualitas teridentifikasi, maka perlu dilakukan penetapan rencana tindakan untuk melakukan peningkatan kualitas Six Sigma. Pada dasarnya rencana-rencana tindakan akan mendeskripsikan tentang alokasi sumber-sumber daya serta prioritas dan/atau alternatif yang dilakukan dalam implementasi dari rencana tersebut.

Menetapkan Suatu Rencana Tindakan untuk Melakukan Peningkatan Kualitas Six Sigma:

1.      Dilakukan setelah sumber-sumber dan akar penyebab masalah kualitas teridentifikasi

2.      Rencana Tindakan mendeskripsikan tentang alokasisumber-sumber daya serta prioritas dan/atau alternatif yang dilakukan dalam implementasi dari rencana itu

3.      Untuk mengembangkan rencana tindakan dapat menggunakan metode 5W-2H

 

5.        Control

Sebagai bagian dari pendekatan Six Sigma, perlu adanya pengawasan untuk meyakinkan bahwa hasil yang diiginkan sedang dalam proses pencapaian. Hasil dari tahap improve harus diterapkan dalam kurun waktu tertentu untuk dapat dilihat pengaruhnya terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Pada tahap Control (C) ini hasil-hasil peningkatan kualitas didokumentasikan dan disebarluaskan, praktek-praktek terbaik yang sukses dalam meningkatkan proses distandarisasikan dan disebarluaskan, prosedur-prosedur didokumentasikan dan dijadikan pedoman kerja standar, serta kepemilikan atau tanggung jawab ditransfer dari tim Six Sigma kepada pemilik atau penanggung jawab proses.

 

Video YouTube Kita yang berkaitan dengan artikel ini, dapat dibuka pada Link dibawah ini.

Contoh Perhitungan Six Sigma Perusahaan

https://www.youtube.com/watch?v=iFjN9j0aaLI

Cara menghitung Nilai Six Sigma dalam Pengendalian Kualitas (DMAIC)

 

https://www.youtube.com/watch?v=3E0qPa_27e0&t=104s

Cara Membuat Diagram Pareto yang benar di Excel (Kasus Six Big Losses)

https://www.youtube.com/watch?v=GRuYjXstTeo&t=66s

Tools Metode DMAIC (Define, Measure, Analyse, Improve, Control) Dalam Pengendalian Kualitas

https://www.youtube.com/watch?v=1Bizv7jau_E&t=79s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jasa Sistem Dinamis dengan Vensim

Vensim adalah perangkat lunak yang digunakan untuk memodelkan dan menganalisis sistem dinamis. Ini digunakan secara luas dalam berbagai bida...