Konsultan Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma suatu bidang yang tidak asing lagi bagi perusahaan dan peneliti dizaman sekarang. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma adalah salah satu cara yang dapat digunakan dan di aplikasikn di dunia nyata. Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma sering diangkat dalam suatu penelitian mahasiswa dan bagian internal suatu perusahaan. Mahasiswa sering sekali menggunkan metode ini sebagai judul dalam penelitiannya baik untuk skripsi, tesis ataupun disertasi. Sehingga karena Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma sering sekali diangkat sebagai judul dalam tugas akhir mahasiswa dan jaga sebagai alternative solusi bagi perusahaan untuk mengatasi masalah-masalah dalam perusahaan nya sehingga kami hadir sebagai konsultan untuk membantu anda menggunakan metode ini. Berikut ini beberapa pemaparan yang berkaiatan dengan Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma.
Pengendalian Kualitas Six Sigma
Banyak sistem pengendalian
kualitas, seperti: MBNQA, ISO 9000, dan lain-lain, hanya menekankan pada upaya
peningkatan terus-menerus berdasarkan kesadaran mandiri dari manajemen, tanpa
memberikan solusi ampuh bagaimana terobosan-terobosan seharusnya dilakukan
untuk menghasilkan peningkatan kualitas secara dramatik menuju tingkat
kegagalan nol. Prinsip-prinsip pengendalian dan peningkatan kualitas Six Sigma mampu menjawab tantangan ini,
dan terbukti perusahaan Motorola selama kurang lebih 10 tahun setelah
implementasi konsep Six Sigma telah
mampu mencapai tingkat kualitas 3,4 DPMO (defects
per million opportunities – kegagalan per sejuta kesempatan).
1.
Define
Langkah
ini adalah langkah operasional awal dalam program peningkatan kualitas six sigma.
Pada tahap define ada 2 hal yang perlu dilakukan yaitu:
1. Mendefinisikan proses inti perusahan
Proses inti adalah suatu rantai
tugas, biasanya mencakup berbagai departemen atau fungsi yang mengirimkan nilai
(produk, jasa, dukungan, informasi) kepada para pelanggan eksternal. Dalam hal
pemilihan tema Six Sigma pertama-tama yang dilakukan adalah
mempertimbangkan dan menjelaskan tujuan dari suatu proses inti akan dievaluasi.
(Peter S. Pende, 2000)
2. Mendefinisikan kebutuhan spesifik kebutuhan
pelanggan
Langkah selanjutnya adalah
mengidentifikasi pemain paling penting didalam semua proses, yakni pelanggan,
pelanggan bisa internal maupun eksternal adalah tugas Black Belt dan tim
untuk menentukan dengan baik apa yang diinginkan pelanggan eksternal. Pekerjaan
ini membuat suara pelanggan (voice to customer - VOC) menjadi hal
yang menantang. Dalam hal mendefinisikan kebutuhan spesifik dari pelanggan
adalah memahami dan membedakan diantara dua kategori persayaratan kritis, yaitu
persyaratan output dan persyartan pelayanan.
2.
Measure
Dalam
langkah yang kedua dalam tahapan operasional pada program peningkatan kualitas Six
Sigma terdapat 3 hal pokok yang dilakukan yaitu: (Vincent Gaspersz,
2002: 72-198)
1. Menentukan karakteristik kualitas
kunci
CTQ ditetapkan berhubungan
langsung dengan kebutuhan spesifik pelanggan yang diturunkan secara langsung
dari persyaratan - persayaratan output dan pelayanan. Dalam buku lain
menyebutkan bahwa karakteristik kualitas sama dengan jumlah kesempatan penyebab
cacat.
2. Mengembangkan rencana pengumpulan
data
Pada dasarnya pengukuran
karakteristik kualitas dapat dilakukan pada tiga tingkat, yaitu:
a. Rencana pengukuran tingkat
proses, adalah mengukur setiap langkah atau aktivitas dalam proses dan
karakteristik kualitas input yang diserahkan oleh pemasok yang mengendalikan
dan mempengaruhi karaktersitik kualitas output yang diinginkan. Tujuan dari pengukuran
ini adalah mengidentifikasi setiap perilaku yang mengatur setiap langkah dalam
proses.
b.
Pengukuran
tingkat output, mengukur karakteristik kualitas output yang dihasilkan suatu
proses dibandingkan dengan karakteristik kualitas yang diinginkan pelanggan.
c.
Rencana
pengukuran tingkat outcome, mengukur bagaimana baiknya suatu produk atau
jasa itu memenuhi kebutuhan spessifik dari pelanggan. Jadi pada tingkat ini
adalah mengukur kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk dan/atau jasa yang
diserahkan kepada pelanggan.Pengukuran baseline kinerja
d.
Peningkatan
kualitas six sigma yang telah ditetapkan akan berfokus pada upaya-upaya
yang giat dalam peningkatan kualitas menuju kegagalan nol (zero defects)
sehingga memberikan kepuasan total kepada pelanggan. Maka sebelum peningkatan
kualitas six sigma dimulai, kita harus mengetahui tingkat kinerja
sekarang atau dalam terminologi Six Sigma disebut sebagai baseline
kinerja. Setelah mengetahui baseline kinerja maka kemajuan
peningkatan-peningkatan yang dicapai dapat diukur sepanjang masa berlaku Six
Sigma:
e. Pengukuran baseline
kinerja pada tingkat proses, biasanya dilakukan apabila itu terdiri dari
beberapa sub proses. Pengukuran kinerja pada tingkat proses akan memberikan
baganan secara jelas dan konprehensif tentang segala sesuatu yang terjadi dalam
sub proses itu.
3. Analyze
Analyze
merupakan
langkah operasional ketiga dalam program peningkatan kualitas. Pada tahap ini,
tiga hal yang perlu dilakukan yaitu:
1. Menentukan stabilitas dan kemampuan proses
Proses industri harus dipandang sebagai
suatu penigkatan terus-menerus, yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya
ide-ide untuk menghasilkan suatu produk (barang dan/atau jasa), pengembangan
produk, proses produksi, sampai kepada distribusi kepada pelanggan. Berdasarkan
informasi sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari pengguna produk itu dapat
dikembangkan ide untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki produk lama
beserta proses produksinya.
2. Menentukan target kinerja dari karakteristik
kualitas kunci
Setelah melakukan analisis kapabilitas maka
langkah selanjutnya adalah menetapkan target-target kinerja dari setiap
karakteristik kualitas kunci untuk ditingkatkan. Konseptual penetapan target
kinerja dalam program pendekatan kualitas Six Sigma merupakan hal yang
sangat penting, oleh karena itu harus mengikuti prinsip dari SMART (specific-measurable-achievabl-result
oriented-time bound).
3. Mengidentifikasi sumber-sumber dan akar
penyebab masalah kualitas
Pada proses analyze terdapat
pemilihan peta kontrol yang disini digunakan peta kontrol-u karena data yang
digunakan adalah data atribut dengan ukuran sampel yang berbeda-beda. Data yang
dikumpulkan berupa jumlah ketidaksesuaian dalam sampel.
4.
Improve
Improve (I)
dilakukan setelah sumber-sumber dan akar penyebab masalah kualitas
teridentifikasi, maka perlu dilakukan penetapan rencana tindakan untuk
melakukan peningkatan kualitas Six Sigma. Pada dasarnya rencana-rencana
tindakan akan mendeskripsikan tentang alokasi sumber-sumber daya serta
prioritas dan/atau alternatif yang dilakukan dalam implementasi dari rencana
tersebut.
Menetapkan
Suatu Rencana Tindakan untuk Melakukan Peningkatan Kualitas Six Sigma:
1.
Dilakukan
setelah sumber-sumber dan akar penyebab masalah kualitas teridentifikasi
2.
Rencana
Tindakan mendeskripsikan tentang alokasisumber-sumber daya serta prioritas
dan/atau alternatif yang dilakukan dalam implementasi dari rencana itu
3.
Untuk
mengembangkan rencana tindakan dapat menggunakan metode 5W-2H
5. Control
Sebagai
bagian dari pendekatan Six Sigma, perlu adanya pengawasan untuk
meyakinkan bahwa hasil yang diiginkan sedang dalam proses pencapaian. Hasil
dari tahap improve harus diterapkan dalam kurun waktu tertentu untuk
dapat dilihat pengaruhnya terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Pada tahap
Control (C) ini hasil-hasil peningkatan
kualitas didokumentasikan dan disebarluaskan, praktek-praktek terbaik yang
sukses dalam meningkatkan proses distandarisasikan dan disebarluaskan,
prosedur-prosedur didokumentasikan dan dijadikan pedoman kerja standar, serta
kepemilikan atau tanggung jawab ditransfer dari tim Six Sigma kepada
pemilik atau penanggung jawab proses.
Video
YouTube Kita yang berkaitan dengan artikel ini, dapat dibuka pada Link dibawah
ini.
Contoh Perhitungan Six Sigma Perusahaan
https://www.youtube.com/watch?v=iFjN9j0aaLI
Cara menghitung Nilai Six Sigma
dalam Pengendalian Kualitas (DMAIC)
https://www.youtube.com/watch?v=3E0qPa_27e0&t=104s
Cara Membuat
Diagram Pareto yang benar di Excel (Kasus Six Big Losses)
https://www.youtube.com/watch?v=GRuYjXstTeo&t=66s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar