Jumat, 26 Mei 2023

Langkah – langkah Simulasi Arena

Perangkat lunak simulasi ARENA 14.0 merupakan perangkat lunak simulasi yang berbasis Graphical User Interface (GUI). Pembuat model tidak lagi harus membuat perangkat lunak berupa baris perintah, tetapi cukup menggambarkan dan memasukkan variabel dan parameternya. Di samping itu perangkat lunak ARENA 14.0 ini dapat melakukan animasi setiap kali simulasi dijalankan, sehingga perilaku sistem dapat ditampilkan secara numerik dan visual pada hasil simulasi. 



Hal terpenting yang harus ditekankan pada seluruh perangkat lunak simulasi adalah pembuatan model konseptual harus valid untuk dapat menghasilkan model perangkat lunak yang valid pula (Averill M. Law & W. David Kelton, 2000). Dengan adanya kemudahan dalam memodelkan secara perangkat lunak ini maka diharapkan analisis dapat melakukan analisis dengan lebih mendalam dan luas dalam mengenali sistem dan membuat model konseptualnya. Model simulasi dalam ARENA 14.0 disusun atas blok-blok modul di mana setiap modul mewakili suatu event, aktivitas, sumber daya, server, ataupun logika aturan tertentu. Tiap blok modul tersebut berisikan data-data yang bersesuaian secara numerik maupun atribut. Semua model dalam ARENA 14.0 mempunyai satu model kontrol, yaitu modul simulate yang bertugas untuk mengontrol jalannya simulasi. Pengguna dapat mendefinisikan suatu identifier tersendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan studi, selain luaran simulasi yang mengikuti standar ARENA 14.0. Luaran ARENA 14.0 ditampilkan setiap kali running selesai dilakukan, dalam bentuk text yang dapat dibaca pada Notepad, sehingga luaran ini dapat disimpan dalam file text. Modul simulate hanya menjalankan simulasi dalam satu replikasi saja, namun bisa juga menjalankan beberapa replikasi sesuai dengan kebutuhan (Banks, J., Carson, J. S., Nelson, B. L., & Nicol, D. M, 2004).

 

Beberapa langkah yang dilakukan dalam proses simulasi adalah:

(Averill M. Law & W. David Kelton, 2000)

1.    Penentuan batasan dan identifikasi

Menentukan batasan sistem dan identifikasi variabel yang signifikan.

2.    Perencanaan studi

Data yang dikumpulkan merupakan data dari hasil observasi, baik data sekunder maupun data primer yang digunakan untuk membangun suatu model dari sistem yang akan disimulasikan.

3.    Mendefinisikan sistem

Pada langkah ini dilakukan penjelasan mengenai entitas input yang masuk, jumlah resource, hingga penjelasan mengenai distribusi waktu yang digunakan di dalam sistem.

4.    Perancangan model

Merancang model simulasi sesuai dengan bagan-bagan yang telah disediakan pada perangkat lunak simulasi.

5.    Verifikasi dan validasi

Verifikasi bertujuan untuk memastikan bahwa model yang telah dibuat dapat dijalankan, sedangkan validasi bertujuan untuk memastikan bahwa model telah sesuai dengan kondisi nyata yang ada (Law dan Kelton, 2000). Banks dkk. (1996) menyatakan bahwa toleransi validasi yang digunakan umumnya adalah sebesar 10%. Tingkat toleransi digunakan untuk menunjukkan penyimpangan dari hasil simulasi yang diperoleh terhadap output riil.

6.    Perancangan eksperimen

Pembuatan skenario yang digunakan untuk menemukan tata letak perbaikan atau proses penanganan pada sistem (Banks dkk., 1996).

7.    Analisis

Analisis hasil simulasi dilakukan setelah proses running program selesai dan laporan hasil simulasi juga telah ditampilkan.

8.    Interpretasi model

Proses penarikan kesimpulan dari hasil output model simulasi.

9.    Pendokumentasian

Penyimpanan hasil output model.

 

Untuk dapat menggunakan jasa kami baik jasa privat atau membatu pengolahan data menggunakan software ARENA dapat menghubungi kontak yang pad website ini.

Jasa Sistem Dinamis dengan Vensim

Vensim adalah perangkat lunak yang digunakan untuk memodelkan dan menganalisis sistem dinamis. Ini digunakan secara luas dalam berbagai bida...